Recent Post



Salah Seorang Santriwati Ponpes Thawalib Parabek Meninggal, Jatuh Di Asrama Dari Lantai 6


BUKITTINGGI BN-News_Salah seorang santriwati pondok pesantren thawalib parabek pada hari Senin (1/8/2022) jatuh dari lantai 6 Asrama putri pondok pesantren Thawalib Parabek.

Peristiwa tersebut baru dilaporkan ke pihak kepolisian pada hari Rabu (3/8/2022), dengan adanya laporan tersebut Inafis kepolisian Polres Bukittinggi langsung ke TKP untuk melakukan olah TKP bersama Kapolsek Banuhampu beserta Jajaran.

Kepala kepegawaian Umum dan Administrasi sekaligus Humas di Pondok Pesantren Thawalib parabek, Taufik Hidayat mengatakan, ketika di konfirmasi, kenapa baru hari ini di laporkan, Ia mengatakan kemaren karena kita panik semumahya, jadi kita urus dulu jenazah korban ke rumah duka di Painan pesisir selatan, baru hari ini kita laporkan ke pihak kepolisian.

Ustad Taufik menceritakan kronologis peristiwa tersebut, pada sore itu kita dapat informasi ada santri yang jatuh, dari informasi tersebut kita lansung TKP, kita lihat memang ada santri perempuan yang telah tergeletak di lantai I.
"Kita gerak hati menyelamatkan santri (korban), dan lansung berkoordinasi dengan tim medis di Pondok, kemudian kami bersama membawa ke rumah sakit, sampai di rumah sakit setelah di cek oleh tim dokter ternyata anak atau santri kita itu tidak ada lagi" ucap Taufik.

"Kemudian kita koordinasi dengan pihak terkait di Yayasan dan orang tua santri, kemudian kita ceritakan kepada orang tua korban bagaimana kronologisnya, dan orang tua korban meminta anak untuk dibawa pulang, kemudian pihak sekolah beserta beberapa orang santri mengantar korban kerumah duka di Painan pesisir selatan" tutur Ustadz Taufik.

Terkait kegiatan anak -anak di sana "TKP" tidak ada, cuma mereka ingin tau ada apa diatas, ternyata mereka ingin tau kondisi pemandangan dari atas yang menghadap ke gunung Merapi dan Singgalang.

Dilihat dari peristiwa kejadian mereka sudah siapkan alat seperti meja dan kursi untuk naik keatas loteng menuju akses ke TKP melihat pemandangan gunung Merapi dan Singgalang dari atas.

"Mereka santri saat itu sebanyak 10 orang termasuk korban sendiri, lokasi tersebut memang sudah kita larang untuk kesana tapi mungkin karena anak -anak kepingin tauannya sangat tinggi, dan mereka sudah rencanakan" ucapnya.

Taufik mengatakan pihak pesantren akan melakukan evaluasi dan pembelajaran lagi terhadap kedisiplinan santri serta keamanan Gedung Asrama agar tidak terjadi kejadian serupa pungkasnya.
Sementara itu Kapolsek Banuhampu AKP Yulandi Rusady mengatakan, kasus santriwati tewas di Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam murni karena kecelakaan.

Memang pihak pondok terlambat memberikan laporan ke pihak kepolisian mungkin pihak sekolah mengurus korban dalam proses ke pihak keluarga kerumah duka di pesisir selatan.

Seperti diketahui, peristiwa terjadi pada Senin 1 Agustus 2022. Ponpes Parabek tidak melaporkan kejadian sehingga polisi baru mengetahui pada hari ini, hal ini memang terlambat pihak sekolah memberikan laporan ucapnya.

" Santriwati berinisial MNR (14) asal Pessel, meninggal dunia karena jatuh dari ketinggian lebih kurang 18 meter, dari gedung Asrama yaitu dari lantai 6" ujar AKP Yulandi 
 
“Dugaannya murni karena kecelakaan. Sementara kita simpulkan demikian berdasarkan hasil olah TKP, namun kita dari pihak kepolisian tentu akan terus mendapatkan informasi lebih lanjut keterangan-keterangan akan kita kumpulkan" ucap AKP Yulandi 

"Kemudian kita juga akan periksa orang orang yang saat itu bisa dijadikan saksi ketika peristiwa terjadi dan juga akan cek rekaman CCTV" pungkas AKP Yulandi Kapolsek Banuhampu ***

Pewarta : stm

Posting Komentar

0 Komentar