Tim BHR bisa untuk menentukan mengukur arah kiblatnya tempat ibadah, baik Masjid maupun Mushallah , apa sudah betul atau belum.
Jika Mushallah atau Masjid sudah berdiri, nanti akan menyesuaikan tikarnya untuk menghadapi arah Kiblat, kalau rumah ibadahnya mau berdiri bisa Kita sesuaikan berdirinya, itu diukur arah kiblatnya dulu baru di situ ditentukan titik koordinat untuk pelaksanaan ibadah.
Memang setiap bulan ada kegiatan itu, tergantung permintaan masyarakat, kalau masyarakat atau pengurus masjid ataupun Mushallah meminta untuk mengukur ulang, jika ragu arah kiblat, kami akan bantu, Tim BHR dari Kemenag Bukittknggi akan datang kelokasi, berdasarkan permintaan, ujar Eri Iswandi.
" jadi untuk mengukur ulang ataupun yang baru, itu berdasarkan permintaan Masyarakat atau pengurus masjid maupun Mushallah, jadi kita menunggu masyarakat atau pengurus memminta kami" ujarnya.
Di kota Bukittinggi memang telah banyak yang meminta untuk mengukur ulang arah kiblat, ternyata yang meminta itu ada yang sudah diukur itu pas, banyak yang sudah pas dan memang ada satu dua tempat ibadah yang belum pas, kalau belum pas itu memang kita sarankan untuk menyesuaikan dan mengatur shafnya diluruskan lagi sesuai ketentuan hasil yang telah dilakukan.
Kita menghimbau juga masyarakat, mungkin untuk pengurus masjid atau Mushallah, kami mengajak jika kalau ada keraguan tentang arah kiblatnya, silakan untuk mengajukan permintaan pengukuran ke kementerian agama, nanti akan kami tugaskan personil untuk melakukan pengecekan kelapangan, pungkasnya.***
Pewarta :stm
0 Komentar