Kegiatan Pembinaan Kurikulum Merdeka yang di ikuti 30 orang guru dari 9 madrasah ini dibuka secara resmi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Kasubag Tata Usaha sekaligus Plt. Kasi Pendidikan Madrasah, Hj. Tri Andriani.
Dalam sambutan Tri Andriani Djusair, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada satuan pendidikan yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2022/2023. Saat itu satuan pendidikan diberikan pilihan dalam mengimplementasikan kurikulum ini sesuai kesiapan masing-masing.
Konsep kurikulum mardeka merupakan kebijakan yang berfokus pada materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhan dari masing-masing karaktetistik siswa.
"Pada tahun ajaran 2022/2023 lalu terdapat satu madrasah yang sudah melaksanakan Kurikulum merdeka yaitu MAN 1 Bukitinggi. Untuk tahun pelajaran 2023/2024 InsyaAllah ada 9 madrasah lagi yang akan melaksanakan kurikulum merdeka. Sembilan madrasah yang akan melaksanakan kurikulum merdeka tersebut yaitu MAN 2, MAS Al Ma'arif, MAS Bai'aturridwan, MAS Madinatul Munawarah, MTsN 1, MTsN 2, MTs Al Ma'arif, MTs Bai'aturridwan dan MTs Madinatul Munawarah Bukittinggi," jelasnya.
Kasubbag Tata Usaha sekaligus Plt. Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi ini menyampaikan bahwa kurikulum mardeka lahir salah satunya hasil dari fenomena pandemi covid 19 sehingga terjadi penurunan pengetahuan, penurunan keterampilan dan karakter siswa karena ketertinggalan pembelajaran ( learning loss ) .
Kurikuluk bersifat dinamis, berubah sebagai bentuk penywmpurnaan berubah sesuai perubahan zaman, kemajuan Teknologi Informasi sesuai dg pesan rasulullah SAW" Didiklah Anakmu sesusi zamannya".
"Kurikulum merdeka membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi kemampuan individu yang mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Paradigma pembelajaran abad 21 dapat dijadikan rujukan pengembangan keterampilan hidup ( life skills ) peserta didik, mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter, moral, akhlak mulia dalam proses pembelajaran pada semua mata pelajaran ( Intra Kurikuler maupun Ektra Kurikuler )," jelasnya lagi.
Kegiatan selama dua hari ini dengan narasumber Iryasman dari Balai Besar Pengembangan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
"Kami menghimbau para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sehingga semua kita dapat mamahami bagaimana penerapan kurikulum merdeka ini dalam proses belajar mengajar (PBM), seperti apa karaktetistiknya, bagaimana tahapan inplementasinya , apa saja keunggulan kurikulum merdeka ini. Disamping itu kita juga harus mampu menginlementasikannya pada madrasah masing-masing," pungkasnya ***
Pewarta :stm /rel
0 Komentar