Recent Post



Seperti Kerusuhan sebenarnya, Polres 50 Kota Gelar Latihan Simulasi Sispam Kota

Peserta Simulasi Sispam Kota melaksanakan peran masing-masing dalam rangka pengamanan unjuk rasa penolakan kenaikan BBM bersubsidi di wilayah hukum Polres 50 Kota yang dilaksanakan pada pagi Sabtu, 8/10/2022 

LIMAPULUH KOTA, BN-News Polres 50 Kota laksanakan latihan simulasi sistem pengamanan kota di Gedung Olah Raga (GOR) Singa Harau Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu (8/10/2022). Masing-masing pelaksana nampak menjiwai perannya masing-masing.

Dalam pengamatan awak media di lapangan, unsur pelaksana latihan ini diantaranya adalah Kapolres 50 Kota, Kabagops, Kabaglog, Kasatintelkam, Kasatbinmas, Kasatsamapta, Kasatreskrim, Kasatlantas, Kapolsek sejajaran Polres 50 Kota beserta poersonel masing-masing. Juga nampak hadir di lapangan Pasukan PHH Satbrimob Polda Sumbar, tim Escape, dan Damkar. Sedangkan massa pengunjuk rasa adalah partisipan masyarakat dari kenagarian Lubuak Batingkok, Gurun, Sarilamak, Tarantang, Taram, Bukik Limbuku dan Koto Tuo.

Kegiatan latihan ini ditinjau langsung oleh Kapolres 50 Kota dan seluruh pejabat utama Polres 50 Kota. Kegiatan latihan ini di pimpin oleh Kasat Samapta Polres 50 Kota, kanit Dalmas dan diikuti oleh personel yang di sprinkan oleh kapolres 50 kota untuk kegiatan Dalmas.

Peserta aksi nampak bersemangat menjalankan peran masing-masing

Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Kabagops Polres 50 Kompol Rudi Munanda SH. MH., yang bertujuan untuk meningkatkan kembali pengetahuan dan mengingat kembali sistem dan mekanisme latihan Dalmas bagi anggota dan juga untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang menonjol atau yang tidak diinginkan.

Ketika ditemui awak media di lokasi acara Kapolres 50 Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan "kegiatan ini kita laksanakan untuk meningkatkan kembali kemampuan personel Dalmas kita karena personel Dalmas ini terdiri dari berbagai fungsi di Polres 50 Kota jadi tidak semuanya anggota Satsamapta. Dan kita melakukan kegiatan ini untuk meningkatkan kembali pengetahuan personel kita dalam latihan Dalmas ini, supaya sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak kita inginkan personel kita sudah siap untuk ke lapangan” Ujar Condrat.”

 Kapolres 50 Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf

Simulasi Sispamkota itu dilaksanakan dengan metode drama-demontrasi. Disebutkan bahwa Skenario Simulasi itu adalah dalam rangka pengamanan unjuk rasa penolakan kenaikan BBM Bersubsidi di wilayah hukum Polres 50 Kota.

Dalam drama itu diasumsikan " bahwa pemerintah Republik Indonesia secara resmi telah mengumumkan penyesuaian harga BBM Bersubsidi melalui media massa dan elektronik. Pengumuman tersebut menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM yang telah diumumkan tersebut

Kapolres 50 Kota menerima laporan dari Kasatintelkam, bahwa adanya penolakan kenaikan harga BBM tersebut dari beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa, sehingga akan dilaksanakan aksi unjuk rasa penolakan terhadap kenaiakan harga BBM bersubsidi, aksi tersebut akan dilaksanakan di Kantor Bupati 50 Kota, yang mana berdasarkan hasil penyelidikan unjuk rasa tersebut akan dihadiri oleh massa yang banyak dan diduga kuat akan ada massa yang tidak terkoordinir sehingga rentan disusupi oleh provokator dan dikhawatirkan unjuk rasa akan berlangsung anarkis.

Kemudian Kapolres 50 Kota memerintahkan seluruh pejabat utama agar berkumpul di Mako untuk melaksanakan rapat. Kapolres 50 Kota melaporkan hasil penyelidikan Satintelkam tersebut kepada Kapolda Sumbar dan meminta bantuan untuk mengirimkan bantuan personel PHH dari Satbrimobda Polda Sumbar untuk disiagakan di Polres 50 Kota, serta memerintahkan Kabagops untuk berkoordinasi dengan Karoops Polda Sumbar untuk meminta bantuan Personel PHH Polda Sumbar. Kapolres memberitahukan rencana unjuk rasa tersebut kepada Bupati dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota untuk meminta untuk dapat mempersiapkan tempat dan menerima masa pengunjuk rasa untuk menyampaikan tuntutannya.

Seluruh personel pengamanan dan Pasukan Dalmas serta Pasukan PHH Satbrimob melaksanakan Apel yang dipimpin Kapolres 50 Kota untuk memberikan arahan dan petunjuk kepada personel yang akan melakukan pengamanan unjuk rasa. Seluruh personel pengamanan menempati posisinya dan melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan surat perintah. Kemudian Kabagops mengecek personel melalui HT.

Massa pengunjuk rasa mulai berkumpul di Simpang Politani dan bersiap berjalan kaki menuju Kantor Bupati Lima Puluh Koto. Massa pengunjuk rasa berangkat menuju Kantor Bupati Lima Puluh Kota dengan berjalan kaki Kasatintelkam melaporkan ke Kabagops, kemudian Kabagops melaporkan perkembangan situasi ke Kapolres 50 Kota, dan meneruskan informasi ke jajaran.

Massa pengunjuk rasa sampai di kantor Bupati Lima Puluh Kota kemudian menyampaikan orasi dihalaman kantor Bupati Lima Puluh Kota, dengan Pengamanan yang dilaksanakan oleh Personel Polres 50 Kota. Unjuk rasa awalnya dilaksanakan dengan tertib dengan penyampaian orasi secara bergantian oleh orator dari berbagai elemen masyarakat.

Personel Negosiator melakukan mediasi dengan Korlap massa pengunjuk rasa untuk menanyakan apa tuntutannya, Kemudian Korlap mengatakan bahwa mereka ingin bertemu dengan Bupati 50 Kota dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota untuk meminta dan mendukung tuntutannya serta memperjuangkan tuntutan tersebut ke Pemerintahan Pusat.

Negosiator Korlap massa Negosiator melaporkan keinginan massa pengunjuk rasa tersebut kepada Kapolres 50 Kota untuk diteruskan kepada Bupati dan Ketua DPRD. Kapolres 50 Kota menyampaikan keinginan massa tersebut kepada Bupati dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota yang sudah berada di dalam Gedung Kantor Bupati Lima Puluh Kota. Bupati dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota bersedia menemui massa untuk mendengarkan tuntutan massa pengunjuk rasa, kemudian Bupati dan Ketua DPRD keluar dan berdiri di depan massa pengunjuk rasa dengan dikawal oleh team Escape.

Orator massa pengunjuk rasa menyampaikan tuntutannya di depan Bupati Lima Puluh Kota dan ketua DPRD. Bupati Lima Puluh Kota dan Ketua DPRD menjawab tuntutan massa dengan mengatakan bahwa akan menyampaikan tuntan massa tersebut kepada Pemerintah Pusat.

Beberapa orang massa mulai berteriak-teriak memprovokasi massa dengan mengatakan kata-kata yang provokatif dan memprovokasi massa untuk bersama-sama memasuki dan menduduki kantor Bupati Lima Puluh Kota Personel Negosiator berusaha menenangkan massa tersebut dengan melakukan negosiasi. 

Massa tidak mengindahkan himbauan Kepolisian dan terus berteriak-teriak memprovokasi massa lain untuk masuk ke kantor Bupati Lima Puluh Kota, dan massa mulai mendekat ke Pasukan Dalmas Awal. Tim Escape melakukan penyelamatan terhadap Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota. Personel Dalmas Awal berusaha menahan massa tersebut dengan menggunakan tali Dalmas sehingga terjadi saling dorong antara Polisi dan massa pengunjuk rasa. Kapolres 50 Kota memberikan himbauan kepada massa pengunjuk rasa agar tidak terprovokasi dan tetap tertib dalam melaksanakan unjuk rasa.

Danton Dalmas melaporkan kepada Kasatsamapta, bahwa situasi tidak terkendalikan, dan meminta dilakukan Lapis Ganti. Kasatsamapta melaporkan kepada Kapolres untuk melakukan lapis ganti. Situasi semakin memanas dengan adanya lemparan batu dari arah massa pengunjuk rasa kearah petugas, dan massa mulai melakukan pelemparan dan membakar ban bekas. Pasukan Dalmas melakukan Pendorongan, namun massa terus melakukan pelemparan dan dorongan serta berusaha memecah. formasi Pasukan Dalmas agar bisa masuk ke kantor Bupati Lima Puluh Kota.

Danton Dalmas memerintahkan operator Watercannon menembakkan air ke arah massa. Watercannon menyemprotkan air kearah massa. Massa masih tetap melakukan perlawanan dengan melemparkan batu kearah pasukan dalmas. Kapolres 50 Kota memberikan himbauan, kepada massa dengan memberikan perintah, untuk membubarkan diri.  Massa tidak mematuhi perintah, dan tetap melakukan perlawanan dengan melemparkan batu kearah pasukan dalmas.

Kasatsamapta selaku pengendali teknis di lapangan dalam pengendalian unjuk rasa sesuai dengan SOP, Perkap Nomor 16 Tahun 2006 tentang pengendalian unjuk rasa, Karena eskalasai sudah tidak tertib memerintahkan danton dalmas untuk menembakkan gas air mata. Terlihat ada korban luka di tengah kerumunan massa, kemudian dilakukan pertolongan oleh Tim Evakuasi. Terlihat ada api yang menyala didekat kerumunan massa, kemudian Tim Pemadam melakukan pemadaman Api.

Personel Satintelkam mulai menandai provokator dengan menggunakan cat berwarna. Tim Reserse melakukan penangkapan terhadap Provokator yang sudah ditanda oleh Personel Satintelkam. Massa mulai melakukan pembakaran, terhadap fasilitas umum yang ada di lokas, unjuk rasa. Karena Situasi semakin meningkat Kapolres 50 Kota melaporkan kepada Kapolda Sumbar untuk melakukan Lintas Ganti dengan Kompi PHH Brimob. Setelah Kapolres melaporkan situasi kepada Kapolda Sumbar Kompi PHH Brimob melakukan lintas ganti dengan Dalmas Polres 50 Kota. 

Massa pengunjuk rasa masih tetap melakukan pelemparan dan merusak fasilitas umum dengan melakukan pembakaran terhadap fasilitas umum yang ada di dilokasi unjuk rasa. Kompi PHH Brimob melakukan pembubaran terhadap massa yang masih melakukan tindakan anarkis. Kompi PHH Brimob berhasil memukul mundur massa pengunjuk rasa yang anarkis, sehingga massa mulai membubarkan diri dan meninggalkan lokasi unjuk rasa. 

Situasi terkendali seluruh massa pengunjuk rasa sudah meninggalkan lokasi unjuk rasa. Seluruh personel melakukan apel konsolidasi untuk melakukan pengecekan kekuatan personel dan peralatan."

Pewarta : F. Malin Parmato

Posting Komentar

0 Komentar