Bukittinggi BN-News_Ratusan murid Sekolah Dasar Islam (SDI) Yayasan Al-Falah di Jalan Masjid Nurul Huda Panganak Kelurahan Puhun Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan terpaksa dipulangkan karena gerbang sekolah digembok.
Pagi itu, ketika penjaga sekolah akan membuka gerbang sekolah ternyata tidak bisa. Gembok gerbang tersebut sudah diganti dan bukan gembok biasa. Akibatnya, ratusan murid dan beberapa orang guru tidak bisa masuk ke dalam sekolah .
Kepala SDI Al-Falah Bukittinggi Marnelis menyampaikan para murid terpaksa dipulangkan karena tidak bisa masuk. Mereka sengaja dipulangkan supaya tidak terlantar lebih lama di luar sekolah.
“Kita kurang tahu apa penyebabnya. Kawan-kawan sebagian sudah datang dan ada yang belum. Saat ditanya kepada penjaga sekolah, kunci yang lama sudah dicoba tapi tidak mau. Setelah dilihat, penjaga sekolah menyebutkan gembok sudah ditukar,” ungkap Marnelis.
Marnelis menambahkan sejauh ini, antara guru dengan anak-anak tidak masalah. Nampaknya ada ketidakpuasan guru terhadap yayasan.
“Namun, sejauh ini kami telah berusaha untuk mediasi. Sekarang masih dalam penanggulangan. Tahu-tahu sebagian kawan ada yang tidak hadir hari ini dan pagar digembok bukan memakai gembok yang biasa,” tutur Marnelis.
Marnelis akan meminta guru-guru dan pihak yayasan untuk berembuk atau rapat bersama, agar masalah bisa diketahui dan segera dipecahkan dicarikan solusinya ujarnya.
Sementara itu, Kanit Bimas Polsek Kota Bukittinggi Iptu Hamrizal saat ditemui di lokasi menyampaikan, sebenarnya masalah ini tidak diiinginkan terjadi. Mungkin ada salah komunikasi antara pihak yayasan dengan pihak sekolah.
"Kami dari Polsek Kota selalu memberikan respon terhadap apa yang terjadi di wilayah hukum Polsek Kota Bukittinggi. Diharapkan secepatnya dilakukan komunikasi antara pihak sekolah dengan yayasan. Setelah kita lihat tidak ada hal yang prinsip.Hanya ada miskomunikasi sehingga terjadilah seperti ini,”terang Hamrizal.
"Kita tidak menginginkan proses belajar terganggu. Majelis guru akan melakukan pertemuan dengan pihak yayasan. Kita tunggu hasil pertemuan semoga bisa selesai dengan baik," harapnya.
Lebih lanjut, Hamrizal menyebutkan masalah internal ini bisa cepat diselesaikan.
Penjaga sekolah SDI Al-Falah Remon mengatakan pagar sekolah tidak bisa dibuka karena gemboknya ditukar.
“Tahunya tadi pas mau dibuka pagarnya, rupanya kunci yang ada pada saya tidak cocok karena gemboknya ditukar. Saya nggak tau siapa yang menukar,” ujar Remon.
Salah seorang wali murid yang enggan menyebutkan namanya mengaku kecewa dengan kejadian ini.
"Jika pihak sekolah dengan yayasan ada masalah, jangan libatkan anak kami. Jangan pendidikan anak kami jadi korban. Hak dan kewajiban telah kami jalankan. Tentu kami ingin anak kami mendapatkan pendidikan, " ucap wali murid tersebut.
Berdasarkan keterangan di lapangan dari salah seorang guru, sebelumnya beredar isu adanya kisruh antara guru dan yayasan. Bahkan, ada guru yang sedang hamil 8 bulan pingsan saat rapat bersama yayasan.
Informasi yang disebar oleh suami guru yang pingsan tersebut sempat viral di media sosial Instagram (IG), karena guru yang pingsan itu tidak diacuhkan.Sampai saat ini, isu tersebut berlanjut dan paginya pagar gembok tidak bisa dibuka.
Kemudian ada juga isu yang beredar, guru-guru merasa tidak nyaman karena diisukan statusnya dari guru yayasan akan diganti menjadi guru kontrak. Jika itu terjadi, para guru tidak akan mendapat sertifikasi. Sebagai guru kontrak juga dapat diberhentikan sepihak oleh yayasan.
Terpisah, Mantan Kepala SDI AL-Falah Heru Tri Astanawa ketika dihubungi cukup prihatin dengan peristiwa yang terjadi.
“Semoga masalah ini cepat diselesaikan. Kasihan kita dengan anak-anak. Jangan karena masalah interna, anak-anak jadi korban. Persoala ini harus diselesaikan secepatnya karena akan berefek terhadap perkembangan sekolah, disamping pendidikan anak,” ungkap Heru.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Falah ketika dihubungi lewat telpon tidak mengangkat hingga berita ini diturunkan ***
Pewarta :stm
0 Komentar