Aia Baba terkenal dengan sejak dahulu objek wisatanya, tempat pemandian yang rame dikunjungi oleh para pengunjung tingkat anak-anak hingga remaja menjelang masuk bulan puasa.
Masyarakat setempat menyebutnya "bulan balimau" satu atau dua hari jelang masuk bulan puasa / Ramadhan lokasi ini sangat di dominasi oleh masyarkat setempat dan juga daerah tetangga, bahkan kolom pemandian yang hanya seluas 9x 20 M ini dipadati oleh pengunjung ketika hari tersebut.
Dengan bergulirnya waktu, hampir semua daerah di Sumatera Barat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat dengan menciptakan destinasi wisata yang bernuansa alami dengan struktur alam yang ada.
Hal ini dilakukan oleh Nagari Halaban daerah Aia Baba dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan Objek wisata kolom pemandian di nagari tersebut, pada hari Rabu (6/10) dikunjungan Bupati Lima Puluh Safaruddin Datuak Bandaro Rajo.
Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo ketika dihubungi via telpon, sangat mengapresiasi atas Inisiatif nagari Halaban menjadikan pemandian Aia Baba sebagai Icon nagari di Halaban.
Objek Wisata yang Aia Baba ini merupakan sumber daya alam yang alami, dengan demikian kita dari pemerintahan 50 kota sangat mensuport, semoga semua ini bermanfaat bagi nagari dan juga masyarakat setempat, karena dengan adanya pengembangan wisata ini perekonomian akan meningkat pungkasnya.
Setelah di benahi, diharapakan Nagari serta elemen masyarakat supaya tetap menjaga kebersihan dan keasrian alam yang telah ada, bersama sama dalam membangun nagari, di lokasi ini juga ada Masjid jadi kedepannya masjid ini akan terdapak dalam kemajuan pembangunannya pungkas Bupati.
Kalau akses jalan menuju kesana cukup lumayan bagus, cuma yang di usulkan jalan provinsi akses jalan menuju Lintau, ini akan kita usulkan untuk di perbaiki pungkasnya.
Sementara itu berdasarkan keterangan yang di dapat dari Bamus Nagari di Halaban Hamdan mengatakan, dahulu objek wisata ini memang telah berjalan dengan pengunjung dari warga setempat dan daerah tetangga, demi perkembangan wisata saat ini, nagari Halaban mempunyai keinginan untuk memajukan kampung halaman dengan fasilitas yang ada bisa meningkatkan potensi pendapatan masyarakat dengan mengembangkan objek wisata pemandian ini kedepannya pungkas Hamdan.
Lokasi pemandian ini sesuai sertipikat seluas 8000 M2, dalam pengbangan objek wisata saat ini sudah memakan anggaran awal sebesar 600 Juta, sedangkan anggaran di ambilkan dari anggaran nagari pungkasnya.
Pungutan biaya masuk sebagai promosi hanya dipungut Rp 2000/Orang, berhubung sampai saat ini biaya karcis masuk belum di tentukan oleh nagari sambungnya.
Harapan kita dengan adanya objek wisata ini kedepannya bagaimana icon nagari Halaban ini dapat diberdayakan secara bersama tidak hanya pemerintahan nagari yanh memikirkannya karena disini ada Bupati, DPRD, dan Kementrian pariwisata pungkasnya***
Pewarta : BN2
0 Komentar