Hal ini, tentunya akan menjadi sebuah dilema untuk puskesmas tersebut kedepannya, dengan demikian pihak puskesmas akan mengadakan mediasi dengan pasien yang bersangkutan, hal ini disampaikan oleh kepala puskesmas dr. Geri Satria Putra pada hari Kamis (17/6) diruang kerjanya.
"Kita tidak menyangka hal ini akan dimasukkan ke media sosial dan akan berujung seperti ini" jelas Geri.
Lanjut Geri, kronologis kejadian, pada saat itu ada seorang Anak Balita yang dibawa ibunya berobat kemari dengan keadaan damam tinggi, Kemudian petugas menanyakan, apa ada keluarga di rumah usai dalam perjalanan jauh ya, pasien menjawab tidak ada, kemudian petugas menanyakan lagi hal yang sama dan memang petugas melontarkan kata-kata "jangan bohong " dan pada saat itu petugas mendengarkan pembicaraan mereka ada yang berbahasa Indonesia.
Jika menilai wajar aja petugas menanyakan hal demikian, karena kalau ada, kan bisa dari puskesmas mengarahkan untuk berobat pasien ke arah yang mana saat ini wabah covid yang saat ini sedang melanda kita saat ini, jelas Geri.
Apa lagi pada saat itu Kabupaten Agam dalam zona Merah, terang Geri. " kita hanya mewaspadai penyebaran dari Covid 19 itu sebab Bidan Puskesmas menanyakan dari mana, atau ada pihak keluarga yang dari luar daerah dalam perjalanan terang Geri, Bidan Puskesmas melihat pada anak Balita tersebut mengalami gejala demam tinggi, tapi setelah di periksa Allhamdulillah anak ini tidak apa-apa" pungkas Geri.
Dan rupanya kejadian tersebut menyebar ke dunia Maya FB dan juga ke WA group Palupuah pungkas Geri.
Dengan demikian dalam waktu dekat, pihak Puskesmas Palupuh akan segera melakukan mediasi dengan keluarga Pasien, supaya masalah ini cepat selesai, kami akan mengundang keluarga pasien ke Puskesmas terang kepala puskesmas dr Geri Satria Putra diruang kerjanya yang pada saat itu juga didampingi camat Palupuah Hasrizal (BN2)
0 Komentar