PADANG, baritonagarinews -- Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang utamanya menyerang paru-paru namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya dan menyebabkan batuk berkepanjangan dan Penyakit ini masih banyak terdapat stigma dari masyarakat yang menyatakan bahwa TBC ialah penyakit kutukan atau guna-guna.
Seseorang yang terkena TBC bahkan dijauhi dan dikucilkan dan TBC sendiri adalah penyakit yang sudah ada sejak lama.
Penyakit ini termasuk penyakit kronis yang harus segera diatasi dengan bantuan medis dan dukungan keluarga.
Oleh karena itu, 5 Mahasiswa FKM Unand melakukan kegiatan penyuluhan dan penanggulangan TBC di Kota Padang yaitu Fatimah, Hazimah, Najla, Hanim dan Rifdah dan Kegiatan ini di laksanakan pada Jum'at
29 November 2024.
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 40 orang Bapak dan Ibu dari Posyandu Lansia dan majlis ta'lim Kelurahan Muaro Gantiang, Kota Padang. Agenda ini juga bersama oleh Ibu
Hj Yenny syam, S. Pd sebagai Kader dan Bapak H Zuherdi, S. Sos sebagai Ketua RW 17.
Adapun agenda pertama dimulai dengan pembukaan oleh Hanim dan dilanjutkan oleh sambutan dari ibu kader.
"Harapan adanya penyuluhan dari Mahasiswa dapat memberikan kita pengetahuan dan lebih siap untuk melakukan langkah-langkah pencegahan TBC. Selain itu, angka kejadian TBC di Kota Padang dapat menurun".
Sementara itu pengisian kuisioner pre test untuk peserta yang hadir dalam penyuluhan ini dan dilanjutkan dengan penyampaian materi beserta dokumenter TB.
Dimana penyampaian materi dilakukan oleh Fatimah dan Najla.
Fakta penting yang disampaikan ialah menurut WHO, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus TBC
tertinggi di dunia.
Sehingga disarankan untuk periksakan kesehatan Anda saat mengalami gejala utama TBC: batuk lebih dari 2 minggu.
Bahwa TBC bisa menular melalui udara. Partikel dahak (droplet) dapat menyebar saat orang dengan TBC batuk, bersin,
berbicara bahkan tertawa sekalipun.
Untuk Selanjutnya, saat orang lain menghirup udara tersebut, maka bakteri TBC bisa masuk dan menginfeksi orang lain.
Selain itu, gejala TBC lainnya; sesak napas dan nyeri pada dada, batuk bercampur darah, badan lemah dan rasa kurang enak badan, kurang nafsu makan dan berat badan menurun, berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan.
Dalam pencegahan Penularan TBC dapat dilakukan dengan memakai masker, menerapkan etika batuk (memakai
masker, menutup hidung dan mulut menggunakan lengan/tisu/saputangan saat batuk), rajin membuka ventilasi udara di rumah, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, melakukan imunisasi BCG untuk anak dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.
Selain itu memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan saat
mengalami batuk terus-menerus selama 2 minggu baik di Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik maupun pelayanan kesehatan lainnya.
Sebagaimana adanya pemberian materi mengenai stigma masyarakat positif kepada penderita TBC sebagai bentuk saling peduli dan mendukung.
Pemutaran dokumenter TBC sebagai sarana untuk memudahkan peserta dalam memahami materi.
Hal ini dikare nakan media dokumenter dijadikan opsi terbaik dalam penyampaian materi secara singkat dan padat.
Dilanjutkan kegiatan dengan tanya jawab dan post test untuk menilai apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta dan kegiatan penyuluhan diakhiri dengan dokumentasi bersama.
Dan kegiatan yang digagas oleh Fatimah dan team bertujuan untuk support system dan memperkuat diri masyarakat agar terhindar dari TBC dan menyadarkan akan bahaya serta cara pencegahan TBC.
Kemudian diharapkan masyarakat mampu mawas diri dan keluarga untuk selalu menerapkan hidup bersih dan sehat dan berkonsultasi kesehatan secara rutin di pelayanan kesehatan.
Penulis,Lis Natahdiya Laulaa Mahasiswa UNAND Padang.
Pewarta : 007/008
0 Komentar