Bukittinggi BN-News_ Pengerjaan Stasiun Kuliner yang berada di kawasan Stasiun Bukittinggi, saat ini sudah mencapai 62 persen dengan luas tanah 2 hektar. Hal ini diungkapkan Wahyu Bestari, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bukittinggi, Jumat (22/9/2023) siang.
Wahyu mengatakan ada yang perlu diluruskan tentang pembangunan ini. Lokasi ini direncanakan bernama “Stasiun Lambuang”. Sebelumnya lokasi ini bernama Pedagang Pasar Bawah / eks pedagang stasiun dan parkir.“Nantinya, sesuai arahan pimpinan untuk diberi nama "Stasiun Lambuang.
Saat ini, pembangunan fisik sudah mencapai kondisi 62 % dan masih kita pacu untuk pengerjaannya. Kita harapkan lebih cepat dari kontrak dan nantinya kita lakukan uji fungsi sebab yang halus-halus dibutuhkan pengerjaan lama. Sementara rekanan dari CV.Aia Bareh, kita melihat ada surplus dari bobot dalam jangka 25 %, dan sekarang tinggal 16 % dari schedule.Sengaja kita tata dari awal sebab adanya terelokasi dengan PLN dan Telkom,” terang Wahyu.
Wahyu menambahkan dalam kondisi excisting ini, ada lintasan-lintasan kabel. Hingga saat ini, pihaknya sudah mendapat dukungan dari pihak PLN dan Telkom. Untuk mengantisipasi kecelakaan kerja, pihak PLN sudah melakukan penggalian kabel bawah tanah.
“Sementara, stasiun ini terdiri dari zona satu ada 30 kontainer dan zona dua 20 kontainer. Sebanyak 50 kontainer nanti akan difungsikan. Pagu anggaran untuk pembangunan ini berjumlah Rp.14,7 milyar, daftar kontrak dengan CV.Aia Bareh Rp.12,9 M, dan pelaksanaan kontrak ini akan berakhir 5 Desember 2023 mendatang ( 180 hari ), ”ungkapnya.
Revi Bahrizal, Manager CV.Aia Bareh selaku pemenang tender pengerjaan mengatakan untuk kendala tidak ada dan saat ini juga masih on progres. Sementara pekerja pembangunan ini banyak tenaga lokal kecuali rangka baja.
“Terkait target 180 hari pengerjaan, saya masih optimis. Sebab sistem pengerjaan dalam satu Minggu ada empat hari untuk lembur,” pungkasnya.***
Pewarta :stm
0 Komentar