Recent Post



Ade Rezki Pratama Bersama BKKBN Adakan Sosialisasi, Advokasi, dan KIE Di Nagari Kapau, Dalam Rangka Penurunan Stunting Di Sumatera Barat.

Bukittinggi BN-News_ Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama bersama BKKBN mengadakan Sosialisasi, Advokasi, dan KIE dalam rangka Penurunan Stunting  di Sumatera Barat. dengan pemangku kebijakan tingkat daerah dalam percepatan penurunan stunting, dalam program Keluarga Berencana (KB), supaya bisa mencegah bayi lahir mengalami stunting.

Kegiatan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Sumatera Barat bersama Komisi IX DPR-RI, Ade Rezki Pratama,  menjadi salah satu upaya dalam penggalangan dukungan atau komitmen stakeholder serta penyebarluasan informasi tentang Program Bangga Kencana dan upaya pencegahan atau penurunan stunting. 

Kegiatan saling kolaborasi dengan mitra kerja ini, merupakan upaya argumentatif dan persuasif yang langsung menyentuh masyarakat dan keluarga Indonesia karena dilakukan melalui promosi, edukasi serta dialog serta tanya jawab langsung dengan masyarakat setempat.

Seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jum'at (9/6) di SMP Negeri 3 Kapau kabuparen Agam ini, melibatkan semua unsur yaitu pemerintah provinsi, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta mitra kerja terkait sebagai upaya mendekatkan Program Bangga Kencana dengan seluruh komponen masyarakat dan menghadirkan peran BKKBN di tengah Keluarga.

Dalam sambutan Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama pada saat itu menyampaikan Stunting tidak main-main karena akan mengakibatkan adanya perkembangan otak terganggu secara permanen dan juga IQ-nya rendah, menurut survei di tahun 2021, dari 199 negara yang disurvei di seluruh dunia, Indonesia rata-rata memiliki tingkat intelektual IQ-nya di ranking 130 ujar ade.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama.

Namun jika kita bersempit di negara-negara Asia Tenggara ASEAN, "Indonesia Alhamdulillah berada di ranking 10, hanya satu tingkat lebih baik dari posisi IQ rata-rata anak-anak dari Timor Leste, mempunyai IQ di ranking 11, kemudian kita masih kalah satu tingkat dari rangking 9 yaitu anak-anak dari negara Laos" ujar Ade.

Kecerdasan memang bawaan lahir dan tidak dapat diganggu gugat, tapi kecerdasannya sudah ada dapat dipoles dan dipertajam di lembaga-lembaga pendidikan, oleh karena itu jangan sampai IQ kita terbelakang sehingga kita tidak mampu untuk bersaing dari negara-negara yang ada seluruh dunia tutur Anggota DPR RI saat itu.

Namun persoalan stunting bukanlah menjadi hal yang ringan karena stunting diakibatkan oleh banyak faktor, stunting ini diakibatkan oleh kekurangan gizi, rumah tidak layak huni, dan Nikah diusia dini.

Tentang percepatan penurunan angka stunting perlu seluruh masyarakat untuk bersinergi seluruh elemen masyarakat, agar stunting bisa diatasi, tutur Ade Rezki Pratama.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati menyampaiakan, bagaimana membangun keluaraga yang berkualitas, bagaimana membangun keluarga dengan cara ketentraman, kebahagian dan kemandirian.

Keluarga tidak mampu memberikan pelayanan makanan yang beragam, indikator tersebut di dalam keluarga akan menghambat perkembangan si anak, disinilah terjadinya stunting pada perkembangan anak, ujarnya.

Stanting merupakan kondisi gangguan dan perkembangan anak akibat kurang gizi, "Kita selalu melaksanakan sosialisasi seperti ini, alhamduljllah kita dapat bantuan dari bapak rezki dalam Sosialisasi ini" ucap Fatmawati.

" Sosialisasi Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di sumatera Barat" di Nagari Kapau kecamatan Tilatang kamang Kabupaten agam (9 /6) bisa menjadi edukasi bagi masyarakat dalam angka penurunan stunting.

Misi dari BKKBN dan komisi IX DPR-RI sebagai mitra kerja gencar melakukan Sosialisasi ke daerah daerah, dalam rangka percepatan penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Senada juga disampaiakan oleh  Anggota DPRD Kabupaten Agam Novi Irwan, " kita harus mendukung program yang di lakukan pak Ade rezki dengan BKKBN" Kegiatan ini sepatutnya kita apresiasi, pungkasnya ***

Pewarta :stm

Posting Komentar

0 Komentar