Buka bersama dihadiri Rektor UM Sumbar, Dr.Riki Saputra, Wakil Rektor III, Moch Abdi, Humas UM Sumbar Kampus III Bukittinggi serta unsur media.
Rektor UM Sumbar, Dr.Riki Saputra sampaikan perkembangan pendidikan perguruan tinggi, khusus UM Sumatera Barat. Dimuhammadiyah itu mempunyai Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah, diantaranya, Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Integrasi penguatan nilai-nilai al-Islam Kemuhammadiyahan, ujarnya.
Di dunia Pendidikan Muhammadiyah, UM Sumbar harus mampu mengikuti perkembangan Zaman, tentu tak lepas dari aturan pendidikan UU yang telah diatur oleh kementrian atau unsur terkait.
Mengikuti perkembangan Zaman dimaksud, yaitu mentansfer pendidikan dengan menggunakan digitalisasi, memanfaatkan digitalisasi ini harus ada aplikasi, tidak hanya kuliah melalui Whatsapp saja, tapi dengan aplikasi, dan aplikasi tersebut sudah dibikin dan sudah dijalankan, memang belum seratus persen, karena belum semua mata kuliah. Nama aplikasi Learning Managemen Sistem (LMS), ujar Riki.
Dosen dalam memberikan pembelajaran disamping tatap muka, juga menggunakan aplikasi tersebut, mempermudah dan mempercepat proses belajar, sehingga tidak ada lagi alasan kita dibatasi dengan ruang, waktu, atau tempat, ujarnya.
Kemudian dalam bidang penelitian, pelaku primernya adalah dosen, Penelitian dari UM Sumbar dosennya harus ada implementasi terhadap kebutuhan di tengah masyarakat.
Kemudian pengabdian kepada masyarakat, ini merupakan turunan yang lebih implementatif dari penelitian itu, "dalam pengabdian masyarakat harus betul - betul menjaga bahwa kita itu salah satu mahasiswa perguruan tinggi muhammadiyah" imbuh Riki.
Lanjut Rektor pada saat itu, Ciri khas atau cerminan perguruan tinggi Muhammadiyah adalah nilai - nilai islam Kemuhammadiyahan, apakah itu etika dalam berinteraksi, karena di ranah minang mayoritas, Islam.
Dalam bersama dengan pengabdian masyarakat sambil berdakwah, jadi dalam pengabdian masyarakat harus bercermin atau membawa nilai - nilai keislaman itu, dalam hal ini bentuk dakwah itu.
Selanjutnya, bagaimana pemikiran pemikiran keislaman. Muhammadiyah ini terintegrasi dengan kurikulum atau prodi yang ada di kerguruan tinggi di UM Sumbar. Dengan demikian, apapun program studi yang diambil pada saat pengabdian dimasyarakat mereka bisa memapleksikan ditengah masyakrat.
Menerapkan ini sangat berat, karena merubah atitude seseorang ini tidaklah mudah, tapi sebagai ikhtiar kita sebagai lembaga islam terus mencoba bagaimana mewujudkan program itu, maka ada mata kuliah yang mengarah kesana, tuturnya.
Banyak lagi perkembangan pendidikan di UM Sumatera Barat saat ini, sekarang juga mempunyai mahasiswa internasional yang ikut dalam program belajar, berasal dari Yaman mengambil bidang studi S2 Pendidikan Agama Islam, dan sekarang sudah semester dua, pungkas Riki Saputra ***
Pewarta :stm
0 Komentar