Recent Post



Serda Andri Silvia Babinsa Koramil 01/Kota Solok Bersama Warga Binaan, Lestarikan Kesenian Randai

 


SOLOK, BN-News-Lestarikan Budaya Leluhur, Serda Andri Silvia Babinsa Koramil 01/Kota Solok Kodim Bersama warga binaanya Bapak Sukirman Penggiat kesenian daerah Adat Nagari Gaung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok mengajak anak-anak muda dan para remaja untuk tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal. 


Salah Satu kearifan Lokal yang di kembangkan dan di lestarikan bersama warga binaaannya oleh serda Andri Silvia adalah tari randai yang saat sekarang rutin dilaksanakan para remaja di Jorong Bansa Nagari Gaung Kecamatan Kubung.


Randai merupakan kesenian teatrikal yang berasal dari Minangkabau, provinsi Sumatera Barat. Randai merupakan kesenian yang komplek karena terdiri dari beberapa unsur seni yaitu seni teater/ sastra, seni musik tradisional, seni tari dan juga seni beladiri silat atau bisa disebut dengan silek di daerah Minangkabau. 


Serda Andri mengatakan Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut panggoreh, yang mana selain ikut serta bergerak dalam legaran ia juga memiliki tugas yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya hep tah tih yang tujuannya untuk menentukan cepat atau lambatnya tempo gerakan seiring dengan dendang atau Gurindam. Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan seirama. Biasanya dalam satu group Randai memiliki satu panggoreh yang dipercayai oleh seluruh anggota tim, tetapi bisa digantikan oleh rekan tim lainya apabila panggoreh sebelumnya kelelahan, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan lebih. 



"Untuk latihan randai itu sendiri bisa menghabiskan waktu 1 hingga 5 Jam, maka dari sekarang kita ajak anak muda dan remaja agar dapat tetap menjaga dan melestarikan kesenian Randai agar tetap hidup ditengah tengah masyarakat sumatera barat khususnga di Nagari Kubung ini", ungkap Serda Andri


Selain itu Bapak Sukirman Selaku penggiat kesenian Randai di Nagari Gaung mengatakan bahwa pada umumnya latihan ini dilaksanakan pada malam hari (usai salat Isa),  


"Kalau di minang kabau ini semua anak laki-laki harus ke surau sejak Magrib. Mereka belajar mengaji dan mendengarkan ceramah agama Islam. Setelah salat Isa baru kita bisa memulai untuk melaksanakan latihan, Itulah sebabnya, sasaran atau gelanggang randai berada tidak jauh dari masjid/surau", tutur bapak sukirman saat ditemui digelanggang randai pada Sabtu (4/06/22)


Bapak Sukirman juga menjelaskan "Sebagai pamenan anak muda, randai bermanfaat tidak hanya sebagai tontonan yang menghibur, tetapi juga sebagai tuntunan. Setiap perbuatan buruk/jahat pada akhirnya pasti akan mengalami nasib sial, celaka atau dikalahkan. Randai juga bermanfaat sebagai upaya mempersatukan komunitas anak-anak muda dan menyatukannya visi anak nagari. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama bila anak randai, pemain randai secara individu terjun ke tengah masyarakat di luar komunitasnya. Selain berkemampuan membela diri dari serangan musuh, pengetahuan agamanya cukup bisa diandalkan.Fasih membaca Al Qu’an dan salat wajib 5 kali sehari, mereka juga santun, suka menolong sesama dan rajin bekerja (gotong royong)," tutup Sukirman 


Sementara itu Wali Nagari Gaung Kecamatan Kubung Rizal Idzeko membenarkan bahwa telah ada sanggar seni tradisional Harimau Campo yang melestRikan Kesenian Randai yang merupakan kearifan lokal Minangkabau.


Pewarta : Ade Eka

Posting Komentar

0 Komentar