Antrian panjang BBM di SPBU Lipat Kajang, Simpang Kanan, Aceh Singkil telah berlangsung hampir dua pekan. (foto : Jon Indra)
ACEH SINGKIL, baritonagarinews.com - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Singkil Propinsi Aceh sejak terjadi bencana banjir bandang di tiga propinsi Aceh,Sumatera Utara dan Sumatera Barat berlanjut hingga hari ini Sabtu, 6 Desember 2025.
Pasalnya kuota normal masing masing SPBU di wilayah terdampak bencana Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dikurangi untuk membantu wilayah terdampak bencana.
Manager SPBU Desa Lipat Kajang Atas, Kecamatan Simpang Kanan Irwansyah menjelaskan, bahwa kelangkaan BBM hari ini karena kuota normal dikurangi dari biasanya dan dialihkan untuk penanganan bencana di tiga propinsi terdampak bencana.
"Sebelum bencana, kuota kita 48 ton dengan Produk 4 macam pertalite, Pertamax, dexlite dan bio solar. Dan sekarang dikirim 16 ton per hari. Ini disebabkan pemenuhan BBM ke wilayah bencana," kata Irwansyah.
Nah, sambung Irwansyah, dengan berkurangnya jatah kuota SPBU Lipat Kajang Atas, maka terjadilah kelangkaan karena yang dilayani bukan saja warga Singkil tapi juga dari daerah tetangga seperti kota Subulussalam dan kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
"Tentu kami tidak menutup diri, saudara kita dari tetangga sebelah juga membutuhkan BBM karena disana juga langka BBM," katanya.
Solusi yang dijalankan dalam menghadapi situasi saat ini dengan membatasi pengisian BBM pada kendaraan roda dua dan roda empat.
"Ya tentu saja agar semua kebagian BBM kita batasi penjualannya. Itupun melihat situasi dan kondisi," katanya
Untuk kendaraan roda dua dibatasi pengisian pertalite Rp.30.000 dan roda empat 150.000. Dan solar 200.000 per hari Sabtu 6 Desember 2025.
Pembatasan pengisian BBM untuk roda dua dan roda empat ini bisa berubah sewaktu waktu ***
Pewarta : Jon Indra

Komentar0