Palupuh, baritonagarinews.com - Bagai mimpi di siang bolong, masyarakat Jorong Lurah Dalam, Kecamatan Palupuh, terisak manangis melihat orang nomor satu Kabupaten Agam tiba mengunjungi mereka sekitar pukul 10.00 Wib Rabu 26 November 2025.
Bupati Agam Benni Warlis,MM Datuk Tan Batuah datang dengan rombongan Kepala SKPD lainya seperti Kalaksa BPBD Agam Rahmad Laksmono serta TNI,Polri.
Di awal percakapan Bupati dengan warga Benni Warlis mengutip Alquran Surat Albaqorah ayat 155 " Sungguh AKU (Allah) akan menguji kamu dengan rasa takut,kelaparan dan kekurangan jiwa serta buah buahan. Dan berilah Khabar gembira untuk orang yang bersabar"
"Jadi ini ujian, kita harus bersabar dan menguatkan iman dan selalu siaga," ucap Bupati menenangkan kegelisahan dan ketakutan warga Lurah Dalam Palupuh.
Dikatakan Bupati, penanganan banjir saat ini memakai alat berat tidak bisa dilakukan karena akses jalan terputus.
"Kami hari ini juga akan menerjunkan anggota BPBD Agam untuk membantu aliran sungai yang tersendat dengan manual memakai alat seperti simsaw dan lainya, kita minta masyarakat juga ikut membantu," pintanya.
Untuk akses jalan yang putus di Sungai Talang kata Bupati, kita menunggu surat dari pemilik sawah yang terpakai untuk pengalihan jalan sementara menjelang jalan yang putus diperbaiki.
"Ini saya minta Kepala Jorong segera mengurus bagi sawah masyarakat yang terpakai nanti,"katanya
Dapur Umum
Dalam arahan Bupati kepada masyarakat Lurah Dalam, selama masa bencana ini akan mendirikan dapur umum berbasis Suku.
"Jadi kita dirikan dapur umum, kami pemerintah akan menyuplai bahan bahan yang dibutuhkan nanti," katanya
Kerugian Rumah dan Sawah Didata
Bupati Benni Warlis juga meminta Dinas pertanian untuk mendata persawahan masyarakat yang terdampak banjir.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sejak subuh Selasa hingga pagi Rabu ini (26/11/2025) Hujan deras tak kunjung henti di jorong Lurah Dalam Palupuh, Agam,Sumatera Barat
Akibatnya warga terisolasi banjir dan merendam serta menghanyutkan rumah warga .
Data sementara rumah warga yang terdampak banjir sebanyak 14 rumah dan dua diantaranya telah disapu bersih oleh banjir.
Warga Lurah Dalam berjibaku bahu membahu untuk mengungsi ke rumah saudara mereka yang dirasa aman.
Sebagian warga berjaga untuk patroli secara bergantian sepanjang Selasa malam untuk memantau debit air.
Pagi ini warga hanya bisa menangis dan terpaku menyaksikan kondisi kampung halaman mereka tanpa bisa berbuat apa apa.
Kesedihan mereka kian mendalam seolah olah mereka tidak dianggap oleh pemerintah Kabupaten Agam.
Hingga pagi ini tak satupun pemerintah Agam yang datang kesini, walinagari, camat atau petugas BPBD kecuali Selasa kemarin hanya anggota polisi dan TNI,ungkap Makmur Pakiah Naro pagi ini.
Sebelumnya air sungai Talang meluap dan memutus akses jalan roda empat, Sabtu,22 November 2025 lalu.
Belum sempat jalan itu diperbaiki, Selasa dini hari Air dari Lurah Dalam Tinggi menggila sehingga meluap sampai ke dalam rumah warga.
Warga pun ketakutan dan berusaha menyelamatkan beberapa barang berharga dari dalam rumah mereka dan mencari tempat aman untuk berlindung.
Parahnya aliran listrik di wilayah itu pun mati hingga kini, sehingga mereka sulit berkomunikasi sesama keluarga atau ke pemerintah setempat.
Kini Jorong itu terisolasi tak tau kemana akan meminta pertolongan. Pemerintah setempat pun belum terlihat usaha untuk mengevakuasi warga.
Salah seorang warga Makmur Pakiah Naro yang kini berada di Bukittinggi memohon dan meminta kepada pemerintah Agam agar secepatnya menurunkan bantuan ke Jorong Lurah Dalam.
"Mohon bantu kami pak Bupati, Jangan tunggu dulu ada korban jiwa baru pejabat Agam datang. Kami terisolasi dikepung banjir pak,"mohon Pakiah Naro dengan linangan air mata.
Berikut data rumah warga yang terendam banjir dan hanyut di Jorong Lurah Dalam Nagari Pasia Laweh Palupuh :
1.rumah kak nani
2 .rmh kak atun
3.rmh kak suma
4.rmh kari imek /upiak
5.rmh upik/malin
6.rmh ema
7.rmh idar (telah hanyut)
8.rmh imel (telah hanyut)
9.dt.panjang.
10.enek nian
11.Tuangku Mudo
12.Nek iman
13.Nek rabik
14.Ica
15.Ilen
Pewarta : Jon Indra
Komentar0