Musibah yang datang secara tiba tiba tiada Angin tak ada hujan, bangunan SD Negeri 19 Lurah Dalam Palupuh Agam ambruk. Sekitar pukul 09.45 Wib.
Akibatnya dua orang guru jadi korban yakni Weni Yusnita, S.M. dan Silvia Zahara, S.Pd. Salah satu guru Silvia Zahara terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena Shok.
Dengan kejadian itu sontak proses belajar mengajar langsung terhenti dan seluruh guru beserta murid berlarian ke luar bangunan sekolah untuk menyelamatkan diri.
Atas kesepakatan bersama guru dan walimurid siswa belajar dipindahkan ke masjid Ishlahul Khair hingga semua plafon yang retak di bersihkan.
Pada Hari Sabtu masyarakat bersama pemerintahan nagari melakukan Goro pembersihan material bangunan sekolah yang rusak.
" Yang rusak kami bongkar dan yang masih bagus kami simpan agar kembali bisa dipergunakan," kata Yanti Nipus.
Untuk perbaikan menyeluruh sesuai arahan Diknas Agam akan diusulkan pada tahun anggaran 2026 nanti
Kepala sekolah SD N 19 Lurah Dalam Palupuh Yanti Nipus,S.Pd.Sd.mengatakan bahwa hari ini siswanya sudah kembali belajar dalam kelas namun tanpa penerangan listrik.
" Ya hari ini siswa kami sudah kembali belajar dalam kelas pasca belajar di Masjid beberapa hari usai musibah runtuhnya loteng plafon gypsum di ruang guru Rabu lalu,'' kata Yanti Nipus
Katanya, Meskipun sudah belajar seperti biasa tetapi tidak maksimal karena tidak ada aliran listrik. Sebab ketika perbaikan Goro masyakarakat pada hari Sabtu lalu aliran listrik sengaja diputuskan demi keamanan.
" Mudah mudahan aliran listrik bisa cepat kembali menyala seperti biasa agar belajar siswa kami bisa maksimal," harapnya
Pewarta : Jon Indra
Komentar0