Recent Post



Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi Kembali Guyur Paninjauan Petani Mulai Khawatir Bercocok Tanam

Teks foto : Terlihat kondisi memprihatinkan pertanian masyarakat Paninjauan akibat sebaran abu vulkanik gunung Marapi (foto : khatik)

Tanahdatar, BN-News - Guyuran abu vulkanik erupsi gunung Merapi kembali turun di Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu 2 Maret 2024.

Atap rumah, jalan, dan lahan pertanian  warga dipenuhi abu vulkanik hingga tampak memutih. Warga yang bekerja di "parak" (kebun) atau lahan pertanian banyak yang memilih kembali pulang. 

Bahkan sebagian masyarakat mulai khawatir untuk memulai kembali mengolah lahan pertanian. Sebab, tanaman yang baru saja tumbuh bila terkena abu vulkanik akan layu dan menguning bangkan kering. 

Tidak sedikit tanaman cabe dan kacang buncis petani mati. Bahkan banyak yang kerdil dan tidak berkembang. Sehingga masyarakat petani yang terdampak abu vulkanik mengalami gagal panen. 

Rismawati, salah seorang petani sayur, cabe mengakui tanaman cabenya mati akibat dampak abu vulkanik. Bahkan masa panennya menjadi singkat tidak sesuai dengan biasanya sebelum turun abu vulkanik. 

"Saya masih beruntung bisa panen walau tidak lama seperti biasanya. Dampak karena abu vulkanik bunga cabe jatuh dan tidak menjadi. Kalau ada buah cabe bisa busuk dan layu," ungkapnya. 

Menurut petani perempuan itu, jika biasanya dirinya bisa panen atau memetik buah cabenya sampai 20 kali bahkan lebih. Untuk saat ini hanya sekitar 7-8 kali panen dengan hasil yang jauh menurun. 

"Panennya singkat, hasilnya hanya 50-60 persen, turun. Boleh dibilang pulang pokok sajonyo. Tapi kita bersyukur bisa panen, orang lain tidak bisa panen karena bunga cabenya jatuh semua karena terkena abu vulkanik," jelasnya. 

Belum lagi tanaman lainnya seperti sayur buncis, sayur bola dan sayur manis. Jika daunnya terkena abu vulkanik maka akan layu dan kering kemudian busuk. "Kalau sayur sayur sangat rentan sekali, bisa mati dan gagal panen. Namun beruntung hujan masih sering turun," ucapnya. 

Dia berharap, agar Pemerintah Tanah Datar bisa membantu petani terdampak erupsi gunung merapi. "Abu terus turun, kalau mau kembali menanam khawatir abu turun lagi, tanaman yang baru tumbuh mati lagi, gagal panen lagi, sedang modal bertani mahal, pupuk mahal, pestisida mahal, pupuk organik mahal, modal kami sudah habis. Harapannya pemerintah tolong lah perhatikan kami yang petani ini, jangan sampai ramadhan ini kami tak makan karena tak ada yang akan di jual kepasar," harapnya kepada pemerintah.*** 

Pewarta : khatik

Posting Komentar

0 Komentar