pembinaan banyak mendapat tanggapan positif dari masyarakat dan sangat berbeda jauh dengan sistem kepenjaraan zaman dahulu.
Dimana pada saat itu efek jera sangat ditekankan kepada para
narapidana sedangkan saat ini pada sistem Pemasyarakatan,
fokus terhadap pelayanan serta pembinaan terhadap Warga
binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dan keberhasilan Lapas Solok dalam memanfaatkan lahan kosong
yang dimiliki untuk bercocok tanam dan berkebun sayursayuran tidak lepas dari dukungan dari Kalapas beserta
jajarannya.
Dengan didikan dari petugas yang mempunyai
pengalaman khusus dibidangnya ditambah dengan kegigihan
para WBP yang ingin belajar serta ditambah beberapa yang
sudah punya keahlian bersama-sama menjadikan lahan Lapas
menjadi hijau dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan salah satu contohnya seperti pada apa yang dilakukan oleh
Warga Binaan Unit Pertanian dan Perkebunan dalam Lapas.
Terletak tepat di lahan bimbingan kerja di belakang kamar blok
hunian, terdapat beberapa petak lahan yang sudah ditanami oleh
sayuran jenis kacang panjang, terong dan sayur sawi di areal
Bimbingan Kerja Lapas Solok.
selain untuk mengisi kegiatan kerja wargabiaan ini juga bisa
memberikan keterampian untuk warga bianaan yang bisa di
mamfaatkan setelah bebas nanti ,kegiatan ini juga bisa
memberikan masukan untuk Negara berupa Penghasilan Negara
Bukan Pajak (PNBP).
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Solok Untung
Cahyo Sidharto berharap, “dalam Pembinaan Kemandirian
seperti misalnya bercocok tanam ini merupakan salah satu
program prioritas kita di lembaga pemasyarakatan yang mana
sesuai dengan visi dan misi pemasyarakatan itu sendiri”.
Dengan adanya pembinaan pertanian dan perkebunan ini
menunjukkan keberhasilan program pembinaan kemandirian,
juga untuk menjaga ketahanan pangan di Lapas Solok ini.
Pewarta : 007/008.
0 Komentar