Recent Post



Empat Tahun Mati Suri, Kolaborasi KKN Unand dan Seluruh Elemen Masyarakat Berhasil Hidupkan Kembali Dua PAUD di Nagari Saniangbaka


Mahasiswa KKN Unand berphoto Ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak, Wali Nagari, Ketua KAN, ketua BPN Saniangbaka, tokoh masyarakat Ismael Koto, donatur, guru dan wali murid pada Selasa (01/08/2023)

SOLOK - BN News - Berkat kolaborasi mahasiswa KKN Unand Padang bersama seluruh elemen masyarakat nagari Saniangbaka akhirnya berhasil hidupkan kembali dua PAUD setelah empat tahun mati suri. Kemudian dilaksanakan acara pembukaan sekaligus peresmiannya pada Selasa (01/08/2023).

Dari pantauan kontributor media ini di lokasi, beberapa hari sebelumnya mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) tersebut turut serta goro (bergotong-royong) bersama masyarakat membersihkan dua gedung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berada di lokasi yang berbeda dinagari Saniangbaka kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Tidak hanya itu, mahasiswa turut serta memberikan ide serta kreativitasnya untuk mempercantik bangunan yang akan dijadikan tempat balita bermain dan belajar tersebut menjadi lebih menarik.

“Awal-awal memang terasa berat mengingat gedung PAUD tersebut sudah lama tidak dihuni. Ada lebih kurang empat tahun dua PAUD ini tidak aktif. Kami membersihkan gedung ini dari nol selama tiga hari. Di dalamnya pun ada banyak barang-barang yang sudah hancur. Akan tetapi, karena kita juga bersama-sama dan masyarakat juga membantu tentu yang berat itu menjadi ringan” ujar salah seorang mahasiswa KKN Unand.





"Dua lembaga PAUD tersebut bernama PAUD Bhakti Bunda 1 dan Bhakti Bunda 2 yang dulunya sempat aktif, tetapi karena lain hal dan juga datangnya pandemi menyebabkan PAUD tersebut mati selama empat tahun." tambahnya. 

Dari pantauan BN-News di lokasi, acara pembukaan dilakukan di gedung PAUD Bhakti Bunda 2. Untuk di PAUD satunya lagi akan diresmikan kembali pekan berikutnya. 

Acara pembukaan dan peresmian PAUD tersebut dihadiri oleh Ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak, Wali Nagari, Ketua KAN, dan ketua BPN Saniangbaka. Tokoh masyarakat yang juga memberikan suntikan dana berdirinya PAUD Bhakti Bunda 2, tokoh masyarakat Ismael Koto, juga turut hadir dalam acara tersebut. Selain itu, pengajar, wali murid, dan mahasiswa KKN Unand turut meramaikan acara pembukaan tersebut.


Dalam sambutannya perangkat Nagari Saniangbaka dan ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak mengucapkan terima kasih kepada donatur yang berperan penting dalam berdirinya kembali PAUD tersebut, tidak lupa juga kepada mahasiswa KKN Unand yang bersedia menyumbangkan ide, tenaga, waktu, dan kreativitasnya untuk PAUD di Nagari Saniangbaka.

Selama melaksanakan KKN di Nagari Saniangbaka, mahasiswa KKN Unand juga diminta untuk menemani anak-anak di PAUD. “Kalau lebih muda kan bisa jadi anak-anak itu semakin tertarik lagi datang ke PAUD” ucap salah seorang staf pengajar di acara pembukaan tersebut.

“Selama tiga periode saya menjabat, ada 22 PAUD di Kec. X Koto Singkarak ini. Dua PAUD di Nagari Saniangbaka inilah yang benar-benar jadi beban bagi saya" kata ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak .

"Saat dapat kabar PAUD ini tidak aktif, saya berusaha berpikir bagaimana PAUD ini bisa aktif kembali. Tahun 2022 saya nego orang pusat. Saya katakan saya akan usahakan PAUD ini aktif kembali. Beberapa waktu yang lalu, saya dihubungi kembali, katanya kalau Agustus 2023 tidak bisa juga aktif kembali, maka NPSN PAUD akan dihapus. Sebab itulah saya desak Pak Wali Nagari. Sebab, kurang dari 50% PAUD di kecamatan kita ini yang memiliki gedung permanen. Kita di Saniangbaka  gedungnya sudah permanen, tetapi sayang tidak aktif dan tidak kita manfaatkan." harapnya.

"Alhamdulillah hari ini kita saksikan kembali bersama-sama PAUD hidup kembali. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ismael Koto yang turut membantu, harapannya bisa lah ya Pak PAUD Bhakti Bunda 1 juga dibantu. Masih ada beberapa fasilitas yang kurang di sana” paparnya panjang lebar saat memberi kata sambutan. 

Lebih lanjut, ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak itu menyampaikan bahwa "masih banyak proses yang harus dilalui setelah ini. Mulai dari beberapa fasilitas yang masih kurang. Perizinan kembali ke pusat agar PAUD di sini kembali terdaftar di pusat. Upaya bagaimana pengajar terdaftar di Dapodik, dsb. Mendidik anak sedari usia dini itu ibarat kita menggambar di kertas putih. Apa yang akan kita tulis dan apa yang akan kita gambar. Kelak bagaimana mereka dewasa adalah hasil dari apa yang kita lukis di kertas tersebut hari ini" pungkasnya. 

Pewarta : Ica Khair
Editor: F. Malin Parmato

Posting Komentar

0 Komentar