Lanjut Syafril, "telah 28 tahun kita bergerak di bidang perhotelan, baru saat ini hunian atau pengunjung hotel yang jauh berbeda dari tahun sebelumnya, biasanya hunian hotel sudah rame dan bookingan pun sudah banyak, namun saat ini belum sampai 60 persen" ujarnya.
Semoga hal ini menjadi catatan khusus oleh pemerintahan kota Bukittinggi dibawah dinas pariwisata, dan harus di evaluasi, karena jasa perhotelan juga merupakan penyumbang terbanyak dalam meningkatakan PAD kota Bukittinggi, tutur Syafril.
Diharapkan kedepannya atau di hari berikutnya pada lebaran di tahun 2023 ini, jumlah hunian hotel dapat meningkat, karena di hari lebaran ini, memang yang di tunggu-tunggu oleh pihak hotel, dengan meningkatnya kunjungan tamu yang datang ke kota Bukittinggi, ujarnya.
Sementara itu, manager Hotel Nikita Bukittinggi, Vina Kumala, mengatakan, " ya, hunian hotel sekarang memperhatinkan, biasanya kunjungan sudah mulai berdatangan menuju Bukittinggi, semua hotel sudah hampir 90 persen sudah terisi, namun sekarang baru 50 persen belum terpenuhi" ujarnya.
" bisa jadi dalam waktu dua atau tiga hari ini masih berkumpul dengan keluarga, karena lebaran tidak Serentak, kita lihat habis 3 hari ini, Senin besok, diharapkan adanya perubahan jumlah tamu yang datang ke kota Bukittinggi" ujar Vina Kumala
Kemudian, Vina, berharap ada kenaikan acupancy dalam libur bersama ini sampai akh bulan, jikalau acupancy tidak 100% , ini menjadi catatan atau PR besar oleh pemko Bukittinggi, ujarnya.
"Apakah dikarenakan kompetitor dengan tumbuhnya Homestay dan pengunjung lebih melirik ke Homestay, ketimbang Hotel, ini perlu ada kajian serius" tutur Vina Kumala.
Lanjut Vina Kumala, Jumlah hotel di Bukittinggi, sebanyak 78 hotel yang terdiri dari hotel berbintang dan non bintang sementara Homestay ada lebih dari 100 jumlahnya, namun perlu ada kajian serius oleh pemko, pungkas Vina Kumala ***
Pewarta :stm
0 Komentar