Padang BN-News_ Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat jadi tuan rumah rapat kerjas nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang di ikuti oleh Pergurun Tinggi Muhammadiyah (PTM) diseluruh Indonesia.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jum'at (28/10/2022) di Convention Hall Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, MA kampus I Padang.
Pada kesempatan itu Rektor UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, MA dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan sebuah mukjizat bagi UM Sumatera Barat saat teman-teman BEM PTMI yang mengamanahkan pada UM Sumatera Barat jadi tuan rumah dalam pelaksanaan Rakernas ini katanya.
"Hal ini mengingatkan saya pada seorang filsuf bernama Sokrates, pada zaman Yunani klasik beliau pernah mengatakan sebuah otoritas pengetahuan bisa kita dapatkan tatkala proses dialektika antar personal harus membuka diri" ujar Riki.
Proses dialektika ini memang selalu kita kedepankan disaat merumuskan suatu persoalan seperti yang kita buktikan pada hari ini yang akan tercatat menjadi sejarah, ucapnya.
Apa yang dilakukan oleh mahasiswa dibawah payung BEM adalah proses mencari ilmu pengetahuan untuk belajar bagaimana melakukan manajemen sehingga mewujudkan pesona pribadi yang kuat, tangguh, berkarakter dan bermoral yang harus diwujudkan dan di dapatkan dalam berorganisasi.
Diharapkan Rakernas yang dilaksanakan hingga 30 Oktober 2022 nanti bisa melahirkan gagasan-gagasan yang rasional, empirik dan berdasarkan nilai-nilai spiritual ketuhanan karena itu adalah ciri khas dari Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di Indonesia.
Mahasiswa sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat memiliki kewajiban moril dan kewajiban intelektual sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini untuk meluruskan persoalan masyarakat, kebangsaan dan kenegaraan, kata Riki Saputra.
Selanjutnya Presiden Mahasiswa UM Sumatera Barat Usman Bin Nazarudin menyampaikan tema kegiatan kali ini adalah "Reposisi Gerakan".
"Peran kita sebagai mahasiswa yaitu agen perubahan, mari kita tanyakan pada diri sendiri apa saja perubahan yang sudah kita lakukan, apakah perubahan itu bisa menjadi pahala jariah atau malah sebaliknya menjadi dosa jariah" ungkap Usman.
Selain itu peran mahasiswa juga sebagai kontrol sosial, apa yang sudah kita lakukan dalam menjalankan peran tersebut, dan apa yang sudah kita persiapkan untuk masa depan, sambung Usman.
“Saya berharap dengan dilaksanakannya Rakernas ini kita bisa memposisikan kembali bagaimana peran kita selaku mahasiswa, dan menjadi bagian dari Muhammadiyah itu sendiri bertujuan untuk Amar Makruf Nahi Mungkar,” ujar Usman.
Senada juga disampaikan oleh Koordinator Presiden Nasional, BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI) Andar Adi Satria dalam orasinya mengatakan “saya tidak pernah menyebut suatu Universitas Muhammadiyah sudah maju, karena sejatinya seluruh Universitas Muhammadiyah dimanapun akan selalu berkemajuan dan selalu berkembang. Oleh sebab itu maka semua kalangan bisa berkuliah di Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah di Indonesia"
Hari ini Muhammadiyah terus bergerak maju, jadi ada beberapa point yang perlu diperhatikan dalam berbuat amar makruf nahi mungkar. Sebagai Mahasiswa lakukanlah yang makruf sedangkan perbuatan mungkar harus kita tentang, ucap Andar menegaskan.
Sejatinya seorang Mahasiswa adalah gelombang, bukanlah genangan yang merupakan kumpulan dari air busuk, gelombang suatu saat akan terus besar dan akan menghempaskan kemungkaran, serta akan membawa manfaat bagi yang terbawa sapuan air sucinya, pungkas Andar Adi Satria.
Dalam kegiatan terlihat hadir Gubernur Sumatera Barat yang di wakili oleh Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan , Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Dekan, Dosen dan karyawan UM Sumatera Barat ***
Pewarta :stm
0 Komentar