Bukittinggi BN News_Miskomunikasi antara guru dengan yayasan di Sekolah Dasar Islam (SDI) Al -Falah Bukittinggi baru-baru ini, membuat proses belajar mengajar terganggu. Gerbang sekolah sempat digembok, sehingga tidak bisa masuk ke pekarangan sekolah.Terkait permasalahan tersebut, pihak yayasan dengan majelis guru melakukan mediasi, Senin (19/9).
Saat mediasi, pihak sekolah menghadirkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, pengamanan dari Polsek Kota Bukittinggi, ketua yayasan, kepala sekolah serta para guru lebih kurang 30 orang.
Saat itu, Disdikbud dihadiri Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Jeki, Ketua Yayasan Herizal, Kepala SDI Al-Falah Marnelis, majelis guru serta didampingi Polsek Kota Bukittinggi dihadiri Kanit Intel AKP Yurmasri, Kanit Bimas Iptu Hamrizal serta beberapa personil Polsek Kota.
Sebelum dilakukan mediasi pihak yayasan dengan majelis guru, pihak sekolah juga melakukan pertemuan dengan para orangtua murid.
Demi menenangkan para orangtua, dilakukan pertemuan singkat. Usai melakukan pertemuan dengan pihak orang tua, baru dilakukan mediasi dengan majelis guru.
Dalam mediasi tersebut, Kanit Intel AKP Yurmasri mengatakan permasalahan ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
"Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Indak ado kusuik ndak ka salasai ketika diselesaikan dengan baik" tuturnya.
Dalam mediasi tersebut, para guru diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat masing-masing. Dari penyampaian pendapat para guru, Yurmasri menilai ini terkait etika atau attitude.
“Terkadang bahasa ini membuat keharmonisan akan terjalin dengan baik dan bisa disalahartikan. Berbahasan juga bisa menyebabkan kesalah pahaman sehingga menimbulkan masalah. Apalagi ini dunia pendidikan,” terangnya.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bukittinggi Jeki mengungkapkan sebenarnya ada miskomunikasi saja antara guru dengan pihak yayasan. Persoalannya telah diselesaikan dan proses belajar mengajar (PBM) akan dilaksanakan seperti biasa.
“Permasalahan antara kedua belah pihak telah membawakan hasil, dan sudah ada titik terangnya. Kemudian majelis guru dengan pihak yayasan telah saling memaafkan dan tidak ada lagi permasalahan. Untuk sementara, pihak Disdikbud akan menugaskan secara rutin pengawas untuk mengawasi sekolah.
Supaya terlaksananya proses belajar mengajar (PBM) dengan baik di sekolah ini, dan membuat anak-anak tenang dalam belajar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SDI Yayasan Al-Falah Marnelis manyampaikan berkat bantuan dinas pendidikan , Polsek Kota Bukittinggi dan juga yayasan, masalah para guru dengan yayasan sudah dituntaskan.Para guru dan juga yayasan sudah saling memaafkan.
“Konflik atau riak-riak yang terjadi dan murid -murid yang terlantar, sudah dibahas dari awal sampai akhir. Akhirnya sudah ditemukan titik terang dari permasalahan tersebut. Tadi sudah ada jalan keluarnya.
“Semua guru sudah siap melakukan pembelajaran seperti biasa mulai besok (20/9/2022)” tukas Marnelis
Beberapa orang tua murid juga telah dihadirkan. Mereka meminta kepada sekolah supaya anak- anaknya bisa belajar kembali seperti biasa.
“Habis pertemuan ini akan kita sampaikan kepada orang tua murid melalui WhatsApp group bahwa besok pembelajaran sudah mulai kondusif kembali,” pungkas Marnelis***
Pewarta :stm
0 Komentar