Recent Post



Bukittinggi Akan Zero TPS Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bukittinggi Aldiasnur 

BaritonagariNews(BNN).Com Bukittinggi_ Kedepannya Kota Bukittinggi tidak ada lagi Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah atau Bukittinggi akan Zero TPS sampah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)   Kota Bukittinggi Aldiasnur ketika dikonfirmasi.

"Dalam jangka panjang, tidak ada lagi TPS sampah di Bukittinggi. Sekarang kita telah melakukan percontohan dengan menggunakan mobil L300 di empat kelurahan. Sampah dijemput langsung ke rumah warga menggunakan mobil tersebut oleh petugas. Jadi, masyarakat tidak lagi melakukan pembuangan sampah ke TPS,"ujar Aldiasnur.

Aldiasnur menambahkan sampah terdiri dari dua bagian yakni sampah organik dan sampah anorganik. Jumlah sampah setiap rumah tangga di Bukittinggi masih besar angkanya mencapai kisaran 0.95 kg per orang per hari. Sementara, toleransi nasional itu adalah 0.70 kg per orang per hari. Dengan demikian, sudah melebihi batas ambang toleransi.

“Kalau isu bahwa sampah di Kota Bukittinggi datang dari luar, namun kita tidak ada bukti. Namun demikian, soal dari mana datang sampah tidak bisa kita membahasnya. Dari jumlahnya memang melebihi angka nasional. Untuk itu, kedepannya Kota Bukittinggi akan dibikin zero TPS. Jadi, sampah dijemput langsung ke rumah warga," ujar Aldiasnur.

Sementara itu , adanya program yang dibuat Camat Mandiangin Koto Selayan tentang program pengolahan sampah sendiri atau SAMPOLARI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Dukung SAMPOLARI Camat MKS, Ide ini DLH menilai sangat Bagus.

“Kita dari DLH sangat mendukung. Hal tersebut nanti harus terkoneksi dengan program tingkat kota. Tentu kewenangannya di DLH. Namun, secara detail, program dari Camat MKS, DLH belum mengetahui secara terperinci. Cuma kita mengetahui dari pemberitaan media. Apa ini sekadar wacana atau sudah berjalan, belum ada laporan dari camat bersangkutan"

Lanjutnya "Semuanya belum disampaikan kepada kita tentang sejauh mana dan bagaimana sistemnya, Apakah seluruh Kecamatan Mandiangin atau beberapa kelurahan. Apakah terkoneksi dengan kawan-kawan kita di lapangan, sampai saat ini kita belum mengetahui,”terangnya.

Lebih lanjut, Aldiasnur menyebutkan DLH akan mendukung penuh jika banyak orang yang mempunyai ide terkait sampah ini. ”Kita akan semakin bahagia jika pengelolaan sampah di Kota Bukittinggi bisa diselesaikan. Jika ide-ide ini masuk ke DLH, kami bisa mendukung dari arah mana,"tukasnya.

Sementara itu, Camat Mandiangin Koto Selayan Mihandrik menjelaskan ide SAMPOLARI muncul disebabkan semakin meningkatnya volume sampah yang ada di Bukittinggi yakni sekitar 115.95 ton per hari.Sedangkan, Sampah Rumah Tangga menyumbang sebesar 0.93 persen yang seharusnya cuma 0.10 persen.

"Dengan demikian, kita memikirkan supaya sampah di Bukittinggi tidak melebihi dari volume dari jumlah penduduk yang ada. Program ini kita sosialisasikan untuk pencanangan perubahan di tahun depan.Sekarang ini merupakan wacana atau ide yang akan dilakukan nantinya,.Program tentunya di tahun 2023 mendatang. Sekarang hanya sebatas dikampanyekan dulu,"kata Mihandrik.

Menurut Mihandrik, ide -Ide ini telah disampaikan juga ke DLH dan Kepala Bapelitbang secara lisan dan belum dalam bentuk tulisan.

“Diharapkan, ide-ide ini bisa dilaksanakan demi mengurangi volume sampah yang ada di Kota Bukittinggi. Program ini baru sebatas sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi baru dilakukan di Kelurahan Garegeh,” pungkasnya ***

Pewarta :BN2 

Posting Komentar

0 Komentar