Recent Post



Kenali Permintaan Maaf Tulus atau Tidak, Begini Cara Pejabat Publik Bukittinggi Minta Maaf

BUKITTINGGI, baritonagarinews.com - Budaya untuk minta maaf dan mengakui kesalahan tampaknya telah hilang akhir-akhir ini. Saat ini orang-orang mengucapkan permintaan maaf hanya untuk menghindari situasi yang menyulitkan mereka. Hal tersebut justru kita sulit membedakan apakah permintaan maaf tersebut tulus atau tidak tulus. 

Nah, akhir akhir ini bisa dilihat cara dan style pejabat Publik meminta maaf di kota Bukittinggi
 
Tentu kita bisa menilai permintaan maaf mereka tulus atau tidak

Dilansir dari popmama.com, setidaknya ada lima ciri orang minta maaf tulus atau tidak

1. Permintaan maaf yang tulus berisi kata "maaf"

Permintaan maaf yang tulus haruslah mengandung kata-kata "Saya minta maaf" di dalamnya. Kemudian jelaskan masalah yang terjadi dan ungkapkan kalimat penyesalan. 

2. Permintaan maaf yang tidak tulus diikuti pembelaan diri

3. Permintaan maaf yang tulus tidak diikuti dengan kata "Jika"

4.. Permintaan maaf yang tidak tulus, hanya ingin masalahnya cepat beres

5. Permintaan maaf yang tulus dilakukan di waktu dan tempat yang tepat.
 
Bagaimana dengan Erman Safar dan Ramlan Nurmatias sebagai publik figur Kota Bukittinggi saat menghadapi kritikan publik? Apakah mereka bisa mencerminkan sikap yang tulus dan memperbaiki hubungan? Tentu kita sebagai masyarakat bisa menilai serta membandingan antara dua tokoh tersebut.

Dilansir dari klikkata.com, Erman Safar, Wali Kota Bukittinggi, sebagaimana diketahui publik pernah viral dengan pernyataan kontroversi yang disampaikan dalam sosialisasi pencegahan pernikahan anak di rumah dinas terkait dugaan inses ibu dan anak, Rabu 21 Juni 2023.

Setelah pernyataan kontroversi yang disampaikan menjadi viral, Erman Safar mengklarifikasi pernyataan tersebut melalui video singkat, tanpa menyampaikan permintaan maaf secara langsung, dan enggan menemui wartawan yang telah diundang untuk konfrensi pers dirumah dinas Wali Kota tersebut.

Adapun keterangan dalam video singkat yang beredar, Erman Safar, Ketua DPC Partai Gerindra Bukittinggi, menyampaikan apa yang dia ungkap menjadi viral, diluar sepengetahuan pihaknya. Erman Safar juga menyebut, dirinya tidak pernah meminta wartawan untuk memberitakan. Pernyataan tersebut membuat awak media melakukan aksi demo di depan rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Parik Paga Nagari Kurai V Jorong di depan Polresta Bukittinggi.

Ramlan Nurmatias, mantan Wali Kota Bukittinggi periode 2016-2021 serta calon Wali Kota Bukittinggi periode 2025-2030, terkait pernyataan dirinya yang dilontarkan di depan awak media saat konfrensi pers di KPU Bukittinggi menuai kontroversi. Jumat, 30 Agustus 2024, awak media meminta klarifikasi perihal tersebut.

Sebagai publik figur Ramlan Nurmatis tidak mengindar, tidak membuat klarifikasi melalui video, atau voice note , malah merespon secara langsung dengan membuat pertemuan di Rumah Makan Sederhana Bukittinggi, Sabtu 31 Agutus 2024, serta menyampaikan permintaan maaf secara langsung di hadapan wartawan.

"Saya tidak ada niat menyinggung perasaaan wartawan, dan saya meminta maaf" ucap Ramlan Nurmatias.

Permintaan maaaf Ramlan Nurmatias berulang kali disampaikan dalam pertemuan tersebut, dan berkahir dengan makan bersama dan berfoto dengan wartawan PWI Bukittinggi.
Permintaan maaf yang dilakukan dengan baik dapat memiliki dampak yang sangat positif. Dalam hubungan pribadi, permintaan maaf dapat memperkuat ikatan dan meningkatkan saling pengertian. Di lingkungan kerja, sosial, politik, budaya, hal ini dapat memperbaiki dinamika dan mencegah masalah lebih lanjut.

Selain itu, di ranah publik, permintaan maaf dapat membantu memulihkan reputasi seseorang atau organisasi. Banyak tokoh publik dan perusahaan yang telah melakukan kesalahan besar di masa lalu, namun mampu mengembalikan citra mereka dengan cara meminta maaf dan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki situasi.***

Pewarta : Jon Indra


Posting Komentar

0 Komentar