Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin (6/11) di hotel Mersi Bukittinggi yang dihadiri oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Sumatera Barat, Karnalis Kamaruddin, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Hadir pula Ketua Bawaslu Kota Bukittinggi, Ruzi Haryadi, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi, Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Bukittinggi, Eri Vatria, serta Koordinator Sekretariat Bawaslu Bukittinggi, Harnel Asril. Selain itu, Panwascam dari berbagai kecamatan di Kota Bukittinggi turut mengikuti kegiatan ini.
Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Haryadi, membuka kegiatan ini dan menyatakan pentingnya informasi yang dibahas pada hari ini untuk diterapkan di sekretariat yang berada di Kota Bukittinggi.
Ruzi Haryadi juga menekankan bahwa Bawaslu sebagai lembaga yang permanen akan terus meningkatkan administrasi surat menyurat dan keuangan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pihaknya mengundang Bawaslu provinsi sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Dalam sesi pemaparan, Kepala Sekretariat Bawaslu Sumatera Barat, Karnalis Kamaruddin, menjelaskan mengenai tata kerja sekretariat Panwaslu Kecamatan. Ini melibatkan beberapa fungsi inti, termasuk menerima pengaduan terkait pemilihan umum, mengatur pertemuan dan koordinasi terkait pemilu, serta melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Karnalis Kamaruddin juga menekankan pentingnya sinergi antara komisioner Panwascam dan sekretariat Panwascam dalam menjalankan tugas pengawasan pemilihan. Ini mencakup komunikasi terbuka, kolaborasi dalam perencanaan, dan penyusunan laporan hasil pengawasan.
Narasumber Karnalis Kamaruddin juga menyarankan agar Bawaslu Bukittinggi menjalin MoU dengan pemerintah kota Bukittinggi untuk penyimpanan arsip Bawaslu pemko. Hal ini penting untuk memastikan penyimpanan arsip yang aktif dan non-aktif dengan baik.
Kesimpulan kegiatan ini adalah harapan bahwa ilmu yang diperoleh pada hari ini akan meningkatkan pengelolaan arsip, surat menyurat, administrasi, dan keuangan secara efisien. Arsip dianggap sebagai rekaman kegiatan yang tidak boleh dianggap remeh, karena bisa menjadi penting dalam menyelesaikan permasalahan bila terjadi, pungkasnya.***
Pewarta :stm
0 Komentar