Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Anggoro Dasananto, Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar Haris Sukamto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Ruliana Pendah Harsiwi, Kepala Divisi Imigrasi Novianto Sulastono, subkoordinator Administrasi Permohonan Aulia Andriani Giartono, Ketua Pusat Kekayaan Intelektual Universitas Andalas Hanalde Andre, Ketua Sentra Kekayaan Intelektual Universitas Telkom Bandung Geraldi Gunawan, Pemeriksa Desain Industri ahli Madya Krissantyo Adinda, serta diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari Civitas Akademika yang tersebar di beberapa perguruan tinggi di Provinsi Sumatera Barat dan UMKM yang bergerak pada industri kreatif Sumatera Barat.
Konsultasi Teknis ini dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat Haris Sukamto, dalam sambutannya Kakanwil mengharapkan Kekayaan Intelektual dapat menjadi penopang Perekonomian Sumatera Barat dan dapat bersinergi dengan program Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yakni Visit Beautiful West Sumatera 2023. Dimana Program tersebut bertujuan membangkitkan kembali geliat kepariwisataan Sumatera Barat.
Kakanwil menyatakan Sumatera barat memiliki Kekayaan Intelektual yang berpotensi secara komersiil. Potensi tersebut haruslah terlindungi sehingga secara otomatis dapat berkontribusi pada geliat pariwisata Sumatera Barat.
“Masih banyak pelaku usaha yang belum mengetahui pentingnya pendaftaran desain industri,Desain berfungsi sebagai aset bisnis yang bisa menambah nilai komersial perusahaan dan produk yang diproduksi. Oleh karena itu pada kesempatan Konsultasi teknis ini peserta yang hadir dapat menambah pemahaman tentang apa itu desain industri, bagaimana konsepnya, jenis serta manfaat bagi perkembangan bisnis dewasa ini”, Ujar Kakanwil.
Memberikan Keynote Speech Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Anggoro Dasananto menyampaikan hal yang sama. Beliau menyampaikan Bumi Minangkabau memiliki Kekayaan alam dan sumber daya manusia yang kreatif.
“Hal ini harusnya menjadi potensi besar dalam meningkatkan perekonomian daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi pada produk-produk yang dibuat dari bahan baku perak, rotan, sentra-sentra kerajinan dan kuliner.
Dengan melihat potensi yang dimiliki oleh Provinsi Sumatera Barat ini, selayaknya produk-produk dan karya yang dihasilkan masyarakat bumi Minangkabau ini perlu untuk dilindungi dalam bidang Kekayaan Intelektual, karena selain memberikan pelindungan eksklusif Kekayaan Intelektual juga mendukung perkembangan ekonomi daerah”, Tutur Anggoro.
Perkembangan ekonomi daerah ini berpotensi untuk membuka industri-industri baru yang dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pada Keynote speech ini Direktur Hak Cipta dan Desain Industri memberikan apresiasi kepada Univrsitas Andalas atas pencapiannya sebagai Perguruan Tinggi dengan Permohonan Desain Industri tertinggi di Indonesia dengan jumlah 652 Permohonan Rentang Tahun 2019-2022.
Kegiatan yang berlansung selama dua hari ini DJKI menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dari Internal DJKI sendiri yang terdiri dari Pemeriksa Desain Industri dan Koordinator Pelayanan Hukum Dan Lembaga Manajemen Kolektif.
DJKI juga menghadirkan narasumber dari beberapa perguruan tinggi yakni dari Universitas Telkom Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan sarana konsultasi kepada masyarakat tentang pelayanan permohonan desain industri sehingga terciptanya layanan Desain Industri yang baik, berkualitas dan cepat kepada masyarakat.
Diharapkan masyarakat Sumatera Barat dapat memacu kreatifitas sehingga dapat menciptakan desain yang unik dan inovatif serta memiliki daya tarik yang kuat.
Kemudian telah terciptanya desain sebagaimana dimaksud dengan sendirinya akan menarik lebih banyak perhatian konsumen, yang berarti daya saing produk menjadi semakin tinggi dan berimbas pada peningkatan secara ekonomi.
Pewarta : 007/008/Humas Kemenkumham Sumbar
0 Komentar