Recent Post



Dandim 0309/Solok Bersama Forkopimda Kota Solok Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Secara Virtual.

SOLOK, BN-NEws-Komandan Kodim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan. S.E., bersama dengan Forkopimda Kota Solok mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara Virtual yang bertempat di e-GOV Monitoring Room Kantor Walikota Solok, Jln. Lubuk Sikarah, Kel. IX Korong, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok. Selasa (30/08/22). 

Kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara Virtual dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri  Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.

Dalam sambutan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., mengatakan Indonesia adalah salah satu Negara sujses yang mampu menangani kasus Covid19. Kami sudah menandatangani instruksi Mendagri yang menunjukkan bahwa seluruh daerah di Indonesia dan seluruh Kabupaten/Kota masuk level 1 artinya level yang terkendali hijau.

Kemudian Ekonomi juga tidak semua Negara sukses, masih banyak Negara-Negara yang minus ilmu ekonominya, persoalan-persoalan yang banyak kita lihat dari angka-angka inflasi bahwa ekonomi Indonesia tumbuh dengan cukup baik namun yang perlu Kita waspadai adalah ketidakmampuan Negara-Negara lain mengatasi pandemi 2019 yg tidak sesukses Indonesia dan tidak mampu untuk menjaga ekonominya bangkit seperti Indonesia.

Banyak di daerah yang belum paham tentang situasi global sehingga menganggap bahwa ini tidak ada efeknya. Dalam hal ini Pemerintah Pusat telah melakukan langkah yang disebut dengan Shock Absorber atau Shockbreaker ibarat mobil/motor punya kemampuan untuk membuat kejutan-kejutan atau lubang-lubang tidak begitu terasa karena Pemerintah Pusat melakukan subsidi sebesar 152 Triliun.

Oleh karena itu, rekan-rekan sekalian yang perlu kita sama-sama waspadai jangan sampai terjadi inflasi yang tidak terkendali di negara kita dan inflasi ini adalah angka Nasional baik dipusat maupun di daerah, perlu upaya bersama dalam menangani inflasi karna kedepannya Indonesia akan melaksanakan Pesta Demokrasi yakni Pemilu dan Pemilukada. 

Kepala BPS Pusat Dr. Margoyono menyampaikan, "pencapaian indikator makro ekonomi kita sampai dengan semester 1 Tahun 2022 ini menunjukkan adanya perbaikan pertumbuhan ekonomi Indinesia cukup bagus sampai dengan semester 2". Namun demikian yang juga perlu mendapatkan catatan agar kita terus mengupayakan pemulihan ekonomi terus berlanjut sehingga itu menjadi salah satu tugas yang penting adalah mengantisipasi pergerakan dari pada inflasi. 
Apabila inflasi tidak terkendali seperti Negara lain atau terjadi inflasi tinggi akan mengganggu pemulihan ekonomi apabila inflasi tinggi akan berpengaruh kepada daya beli dan berpengaruh kepada kemiskinan.

Yang menjadi catatan penting buat kita semua bahwa sepanjang Januari sampai dengan Juli kalau kita lihat andil inflasi yang memberikan andil kepada inflasi terbesarnya itu berasal dari cabe merah bawang merah kemudian tarif angkutan udara bahan bakar rumah tangga dan bensin.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, Ph.D., menyampaikan, "perkiraan Bank Indonesia sampai dengan akhir Tahun 2022, Inflasi ini akan menjadi salah satu bagian yang perlu kita lihat di tengah-tengah perekonomian termasuk perekonomian domestik yang tumbuh dengan baik". Terpantau dari PDB kita yang tumbuh sampai 58,4%.

Intinya kita melihat inflasi yang merupakan permasalahan Global yang berasal dari dua hal, terkait dengan proteksionisme pangan yang dilakukan oleh banyak Negara, dimana 35 Negara saat ini melakukan proteksi untuk melakukan ekspor pangan ke Negara-Negara lain sekitar 40 kebijakan perdaganggan. Proteksi dari 35 Negara tersebut dilakukan artinya semua Negara melakukan tutup pintu dari sisi menjaga keamanan pangan masing-masing ini tentunya akan berdampak kepada kenaikan harga komoditas secara global bagi Indonesia.

Indonesia Ekspor yang berasal dari sumber daya alam yang meningkat tinggi sehingga Indonesia termasuk Negara yang dicatat merupakan Negara yang diuntungkan dengan kondisi saat ini. Namun demikian Indonesia juga merupakan impor untuk beberapa komoditas sehingga tentunya ini berdampak kepada harga-harga pangan kita maupun harga-harga industri kita yang merupakan mendapatkan input dari impor. 

Nampak hadir dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tersebut Dandim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan, S.E., Wakil Walikota Solok Dr. H Ramadhani Kirana Putra, S.E., M.M., Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, S.Si.,  M.Sc.,  M.Si, Kadis Koperindag Kota Solok yang wakili Kabid Perdagangan Hasrul Hendri dan Staf Koperindag Kota Solok.(PENDIM0309). 

Posting Komentar

0 Komentar