Dalam PPKM tersebut Manager Hotel Nikita Kota Bukittinggi Vina Kumala Sari yang merupakan eks Ketua PHRI kota Bukittinggi ketika dikonfirmasi di Nikita Hotel jalan Sudirman (8/7) mengatakan kebijakan tentang PPKM Mikro itu tetap disambut positif, namun penerapannya di lapangan yang harus jelas dan terbukti dilakukan oleh pihak terkait jelasnya.
" Kami dari pihak usah perhotelan tetap optimis sejumlah indikator batasan itu masih memberikan peluang untuk operasional perhotelan dengan didasari kepatuhan, kesadaran, dan kedisiplinan terhadap Protokol Kesehatan"
Saat ini terkait semenjak di terpakan PPKM tingkat hunian sampai sekarang masih jauh dari jumlah yang diharapkan mengacu pada masa sebelum munculnya covid-19, hari ini Nikita baru terisi 4 kamar pungkas Vina saat di temui pada saat itu
“kami PHRI kalau ada aturan baru tentang pandemic ini, kami mendukung. Mendukung aja 100 persen, Cuma yang perlu ditegaskan adalah implementasinya di lapangan nanti, maksudnya PPKM Mikro terhadap occupancy ya kami nikmati saja"
Lanjut Vina, " Kami tetap tegas dalam penerapan Protokol Kesehatan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kita harus tetap terima ya, sedih ya sedih, Karena kami punya kewajiban yang harus kami bayar tiap bulan, operasional juga, kami belum bisa untuk survive dalam kondisi dua tahun ini,”pungkasnya
Keberadaan hotel di kota Bukittinggi pun telah memiliki sertifikat CHSE sebagai standar Prokes covid-19, disusul dengan keikutsertaan insane perhotelan menjalani program vaksinasi virus corona.
“selain dari Prokes di hotel kami juga sudah melaksanakan beberapa tahap seperti sertikat CHSE dari Kemenpar RI, kemudian untuk intern karyawan-karyawan hotel se-Bukittinggi insyallah sudah melaksanakan vaksinasi covid-19 sesuai tahapan dan gelombangnya, jadi kalau untuk hotel kami sudah patuh dan konsekuen dengan aturan yang diberlakukan,”pungkasnya lagi (BN2)
0 Komentar