Saat ini dikatakan Politisi PKS Sumatera Barat itu, beberapa aset daerah tidak terkelola secara profesional, sehingga tidak memberikan dampak positif terhadap penambahan pendapatan asli daerah (PAD). Bahkan, sebahagian diantaranya ada yang tekor.
"Solusinya aset-aset diupayakan dikelola oleh Pihak ketiga. Dengan dikelola secara profesional oleh pihak ketiga, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan. Kalau saat ini malah ada yang tekor," ucap H Asra Faber, Senin 5 Desember 2022 kepada wartawan usai melakukan melakukan study komperatif ke-kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Provinsi Bali.
Mantan Kepala Kemenag Padangpanjang, Agam dan Kota Payakumbuh itu menyebut, jika dilihat pemamfaatan aset daerah Bali cukup bagus dalam upaya pengelolaan, pemeliharaan aset dan pemasukan ke-kas daerah pertahun mencapai 51 M.
"Terkait dengan Optimalisasi Pemanfaatan Aset Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, di Provinsi Bali cukup bagus. Sumbar harus benahi aset-aset dan peningkatan potensi aset daerah. Sehingga menambah pemasukan daerah. Seperti juga di daerah Jawa Barat, BUMDnya sudah punya aset Rp 7 T," sebut Buya Asra Faber, mendorong pihak terkait untuk membenahi soal aset daerah.
Dia berharap, kedepan aset daerah yang ada bisa memberikan kontribusi maksimal untuk pendapatan asli daerah (PAD). Tentu, jika aset-aset daerah itu sudah dikelola secara profesional dan satu-satunya jalan harus dikekola oleh pihak ketiga. "Jangan sampai tekor berkepanjangan, harus dikelola secara profesional dan tentu harus melalui pihak ketiga," sebut tokoh masyarakat Agam-Bukittinggi ini***
Pewarta : Khatik
0 Komentar